Subjek
- #Dopamin
- #Penundaan
- #Amigdala
- #Perencanaan
- #Motivasi
Dibuat: 2024-10-17
Dibuat: 2024-10-17 23:35
Penundaan adalah masalah umum saat ini, penundaan dalam belajar, dalam pekerjaan, dalam rencana pribadi. Anda mungkin memiliki beberapa rencana yang akan dilakukan besok, atau telah membuat rencana terperinci untuk masa depan. Tetapi sepertinya Anda sering memiliki beberapa alasan yang membuat otak Anda mengaktifkan mode "pause". Ya, Anda sedang bermasalah dengan kebiasaan menunda-nunda Anda. Dan untuk memperbaiki masalah ini, Anda harus tahu secara pasti alasan mengapa kita sering menunda beberapa rencana atau proyek kita.
Ada banyak penyebab kebiasaan menunda-nunda, tetapi ada 2 faktor utama yang sangat berpengaruh pada kebiasaan menunda-nunda, yaitu amigdala dan dopamin.
1. Amigdala adalah bagian dari sistem limbik di otak, yang memainkan peran penting dalam pemrosesan emosi, terutama emosi yang berkaitan dengan rasa takut dan kecemasan. Ketika menghadapi tugas yang menimbulkan tekanan atau kecemasan (misalnya proyek besar atau pekerjaan yang sulit), amigdala dapat mendeteksi potensi bahaya, yang menyebabkan aktivasi respons "lawan atau lari" (fight-or-flight). Respons ini membuat orang ingin menghindari tugas, yang menyebabkan penundaan untuk mengurangi stres sementara dan menghindari emosi negatif.
2. Dopamin adalah neurotransmiter penting yang berperan dalam mengatur sistem penghargaan otak dan perasaan puas. Ini memengaruhi motivasi dan bagaimana manusia mencari penghargaan. Manusia cenderung mencari penghargaan jangka pendek daripada bersabar untuk mencapai penghargaan jangka panjang. Ini terkait dengan proses yang disebut diskon temporal - meremehkan nilai penghargaan di masa depan.
Ketika dopamin diaktifkan, orang mudah kecanduan aktivitas "penghargaan instan" mulai dari menjelajah media sosial, menonton TV, atau bermain game dan menunda pekerjaan yang lebih penting tetapi kurang menarik secara emosional. Selain mendorong orang untuk mencari kepuasan instan, kekurangan dopamin dapat menyebabkan kurangnya motivasi untuk memulai tugas-tugas yang sulit atau tidak langsung menyenangkan. Ini dapat menjelaskan mengapa beberapa orang menunda ketika tidak merasa tertarik atau termotivasi pada pekerjaan yang perlu diselesaikan.
Untuk menghilangkan kebiasaan menunda-nunda, perlu menggunakan metode untuk mengendalikan emosi negatif yang disebabkan oleh amigdala dan mengubah cara otak bereaksi terhadap penghargaan instan yang diberikan dopamin. Berikut adalah beberapa metode yang efektif:
1. Mengelola emosi negatif dari amigdala: dengan bermeditasi, yoga, latihan pernapasan dalam, Anda dapat mengenali proses kerja amigdala, sehingga menerima kehadirannya dan secara bertahap mengendalikan dan mengurangi dampak amigdala pada otak.
2. Meningkatkan keterampilan perencanaan dan penetapan tugas: memecah rencana jangka panjang dan tugas besar menjadi rencana jangka pendek dan tugas-tugas kecil yang lebih mudah diselesaikan akan meningkatkan motivasi dan mengurangi penundaan.
3. Menetapkan kembali mekanisme penghargaan instan untuk otak: alih-alih hanya bergantung pada penghargaan instan dari menjelajah media sosial, menonton film atau bermain game, ciptakan penghargaan kecil untuk setiap langkah yang berhasil diselesaikan dalam tugas atau rencana Anda.
4. Menghentikan kebiasaan menunggu inspirasi baru untuk bertindak: bertindak bukan hanya hasil dari motivasi tetapi juga penyebab motivasi. Jadi, mulailah bertindak daripada menunggu sampai motivasi datang kepada Anda.
5. Ciptakan lingkungan tanpa gangguan: menghilangkan faktor-faktor pengganggu seperti notifikasi telepon, email, dan faktor-faktor pengganggu lainnya juga merupakan metode yang efektif untuk meningkatkan fokus pada tugas dan rencana yang telah direncanakan.
Di atas adalah beberapa berbagi tentang kebiasaan menunda-nunda dan 5 metode untuk mengatasi penundaan, artikel ini berfokus pada analisis dari sudut pandang internal manusia yang berkaitan dengan mekanisme kerja amigdala dan dopamin. Dua faktor utama yang mendorong otak untuk membuat keputusan menunda dari emosi negatif dan keinginan akan penghargaan instan.
Komentar0